Apakah memang harus seperti ini ? menggunakan jasa seseorang hanya untuk mengurus surat domisili. Dengan cara begitu, dalam waktu
satu atau dua hari surat domisili sudah ada di tangan. Sementara kalau
kita yang urus sendiri, pasti ada saja kurangnya, harus disuruh bolak-balik.
saya tidak paham kenapa harus
seperti ini,
saya tau saya bekerja di perusahaan
PT, lalu memangnya kenapa kalau kami tidak mau menggunakan jasa orang dalam pengurusan surat domisili ??
Adalah yang paling membuatku
tertekan bu RT tempat aku bekerja.
Dia terlalu lihai mengendalikan
aku yang membutuhkannya.
Melihat raut wajahku yang
terkejut saat dia menyebutkan nominal itu, dia langsung saja menawarkan untuk
aku urus sendiri saja surat domisili itu, tidak usah pakai jasa orang
suruhan, tapi esoknya saat aku datang
lagi, dia tampak masih berharap aku menggunakan jasa itu.
Tapi dia tak mau mengakuinya,
dia merasa tidak memperjual belikan jasa
ini, tapi dia memang meminta untuk kas RT yang kegunaan kas RT itu aku tidak
paham, karna untuk tinggal disinipun kami sudah membayar uang keamanan dan
kebersihan setiap bulan.
Aah sudahlah terbuka saja yah,
tak perlu ditutupi.
Dia meminta padaku untuk membayar
Rp.750.000 untuk surat domisili itu.
Mungkin memang iya aku salah, aku
tak paham untuk urusan begini, aku memang lebih suka terbuka saja, berapa yang
harus dikeluarkan. Mugkin iya aku salah menanggapinya. Mungkin karna aku bilang
“kami harus bayar sekian..” dia merasa tersinggung dan langsung mempersulitku.
Ya ya ya itu adalah untuk sumbangan RT bukan
sesuatu yang harus di bayar , tapi harus
bayar segitu seiklas hati. Maksudnya tetap saja dia menekan kan bayar kas RT
Rp.200.000 dan disuruh bayar kas RW Rp.200.000 tapi sebut saja itu sumbangan
seiklas hati.
Kami adalah perusahaan, adalah
harus mempunyai bukti kalau mengeluarkan uang, saat pertama kutanya apakah dia
menyediakan kwitansi dia dengan ketus membilang tidak ada.
Aku sudah ke RW kemarin, meminta
tanda tangan dan stampel untuk surat tetangga, saat aku memberikan kwitansi
padanya untuk bukti kas keluarku, dia memberi saja walau terlihat tak niat,
tapi ntah kenapa dengan bu RT ini, kalau memang dia tak mau memberikan aku
bukti kas keluar, jangan lah membuatku merusak kwitansi dari RW ini. Untung
saja aku tak melakukannya.
Aku heran kenapa dia bisa begitu. Aku tau ini bukan
sesuatu yang di perjual belikan, itu adalah sumbangan, tapi aku juga di tuntut
harus ada bukti kas keluar kalau tidak ada bukti aku akan dikira menggelapkan
uang.
Kalau dia bosan melihat wajahku
yang selalu datang kerumahnya dan mengganggunya, akupun bosan kalau harus
datang terus kerumahnya, kadangpun aku pulang dengan tangan kosong karna dia
sering tak ada dirumah, tapi yah bagaimana lagi, namanya juga ada perlu..
Sepengetahuan ku sih RT tidak
menyimpan berkas-berkas pembuatan domisili seperti akta-akta perusahaan,
sepengetahuanku RT/RW itu hanya mengeluarkan form tetangga yang harus kami isi
dan di tandatangani oleh mereka. Tapi kemarin aku sudah terlanjur kasi ke bu RT
itu, saat aku pinjam akta perusahaan kami untuk di fotocopy agar diserahkan ke
kelurahan dia tidak memperbolehkan.
Ya ampuun, untuk meminjampun tak
boleh ? akhirnya ku bilanglah hanya lima menit saja untuk fotocopy setelah itu
langsung ku kembalikan, lalu dia pun menyuruhku buat tanda terima dulu baru
bisa pinjam. Terlihat jelas dia ingin mempersulitku, sudahlah sabar.. sabar..
Mengurus kekelurahan pun ternyata
tak segampang itu, ada saja kurangnya dokumen, disuruh balik lagi dan
melengkapi, akhirnya akupun tak tahan, aku berdoa kepada tuhan..
Tuhann, tolonglah selesaikan
urusan pembuatan domisili ini, aku sudah pusing gak kelar-kelar pengurusannya.
Lalu tuhanpun langsung mengabulkan doa ku, saat sibuk mencari dokumen IMB untuk
diserahkan kekelurahan, akhirnya kami menemukan surat domisili. Ternyata dulu
tahun 2002 sudah pernah di urus.
Tanpa sengaja aku membuktikan
teori orang-orang bahwa tuhan langsung menjabah doa orang yang teraniaya. Aku
teraniaya ? yah gak juga sih hehe…
Yah begitulah, ada hal yang ku
herankan, mengapa saat mengurus hal seperti surat domisili itu, SIM, Paspor
atau semacamnya begitu ribet, gak kelar-kelar ada saja kurangnya tapi kalau menggunakan jasa orang /calo
gampang kelarnya, yah seperti mereka mendukung para calo itu, seperti menyuruh
kita agar menggunakan jasa calo saja. Yah itu sih cuman fikiranku saja. Mungkin
nanti ada orang birokrasi yang membaca tulisanku ini dan bisa menjelaskannya
padaku.