Thursday, October 13, 2016

Susahnya mengurus surat domisili perusahaan.


Apakah memang harus seperti ini ? menggunakan jasa seseorang hanya untuk mengurus surat domisili. Dengan cara begitu, dalam waktu satu atau dua hari surat domisili sudah ada di tangan. Sementara kalau kita yang urus sendiri, pasti ada saja kurangnya, harus disuruh bolak-balik.

saya tidak paham kenapa harus seperti ini,
saya tau saya bekerja di perusahaan PT, lalu memangnya kenapa kalau kami tidak mau menggunakan jasa orang dalam pengurusan surat domisili ??

Adalah yang paling membuatku tertekan bu RT tempat aku bekerja.
Dia terlalu lihai mengendalikan aku yang membutuhkannya.

Melihat raut wajahku yang terkejut saat dia menyebutkan nominal itu, dia langsung saja menawarkan untuk aku urus sendiri saja surat domisili itu, tidak usah pakai jasa orang suruhan,  tapi esoknya saat aku datang lagi, dia tampak masih berharap aku menggunakan jasa itu.

Tapi dia tak mau mengakuinya, dia  merasa tidak memperjual belikan jasa ini, tapi dia memang meminta untuk kas RT yang kegunaan kas RT itu aku tidak paham, karna untuk tinggal disinipun kami sudah membayar uang keamanan dan kebersihan setiap bulan.

Aah sudahlah terbuka saja yah, tak perlu ditutupi.
Dia meminta padaku untuk membayar Rp.750.000 untuk surat domisili itu.
Mungkin memang iya aku salah, aku tak paham untuk urusan begini, aku memang lebih suka terbuka saja, berapa yang harus dikeluarkan. Mugkin iya aku salah menanggapinya. Mungkin karna aku bilang “kami harus bayar sekian..” dia merasa tersinggung dan langsung  mempersulitku.

 Ya ya ya itu adalah untuk sumbangan RT bukan sesuatu yang  harus di bayar , tapi harus bayar segitu seiklas hati. Maksudnya tetap saja dia menekan kan bayar kas RT Rp.200.000 dan disuruh bayar kas RW Rp.200.000 tapi sebut saja itu sumbangan seiklas hati.

Kami adalah perusahaan, adalah harus mempunyai bukti kalau mengeluarkan uang, saat pertama kutanya apakah dia menyediakan kwitansi dia dengan ketus membilang tidak ada.

Aku sudah ke RW kemarin, meminta tanda tangan dan stampel untuk surat tetangga, saat aku memberikan kwitansi padanya untuk bukti kas keluarku, dia memberi saja walau terlihat tak niat, tapi ntah kenapa dengan bu RT ini, kalau memang dia tak mau memberikan aku bukti kas keluar, jangan lah membuatku merusak kwitansi dari RW ini. Untung saja aku tak melakukannya.

Aku heran kenapa dia bisa begitu. Aku tau ini bukan sesuatu yang di perjual belikan, itu adalah sumbangan, tapi aku juga di tuntut harus ada bukti kas keluar kalau tidak ada bukti aku akan dikira menggelapkan uang.

Kalau dia bosan melihat wajahku yang selalu datang kerumahnya dan mengganggunya, akupun bosan kalau harus datang terus kerumahnya, kadangpun aku pulang dengan tangan kosong karna dia sering tak ada dirumah, tapi yah bagaimana lagi, namanya juga ada perlu..

Sepengetahuan ku sih RT tidak menyimpan berkas-berkas pembuatan domisili seperti akta-akta perusahaan, sepengetahuanku RT/RW itu hanya mengeluarkan form tetangga yang harus kami isi dan di tandatangani oleh mereka. Tapi kemarin aku sudah terlanjur kasi ke bu RT itu, saat aku pinjam akta perusahaan kami untuk di fotocopy agar diserahkan ke kelurahan dia tidak memperbolehkan.

Ya ampuun, untuk meminjampun tak boleh ? akhirnya ku bilanglah hanya lima menit saja untuk fotocopy setelah itu langsung ku kembalikan, lalu dia pun menyuruhku buat tanda terima dulu baru bisa pinjam. Terlihat jelas dia ingin mempersulitku, sudahlah sabar.. sabar..

Mengurus kekelurahan pun ternyata tak segampang itu, ada saja kurangnya dokumen, disuruh balik lagi dan melengkapi, akhirnya akupun tak tahan, aku berdoa kepada tuhan..
Tuhann, tolonglah selesaikan urusan pembuatan domisili ini, aku sudah pusing gak kelar-kelar pengurusannya. Lalu tuhanpun langsung mengabulkan doa ku, saat sibuk mencari dokumen IMB untuk diserahkan kekelurahan, akhirnya kami menemukan surat domisili. Ternyata dulu tahun 2002 sudah pernah di urus.

Tanpa sengaja aku membuktikan teori orang-orang bahwa tuhan langsung menjabah doa orang yang teraniaya. Aku teraniaya ? yah gak juga sih hehe…


Yah begitulah, ada hal yang ku herankan, mengapa saat mengurus hal seperti surat domisili itu, SIM, Paspor atau semacamnya begitu ribet, gak kelar-kelar ada saja kurangnya  tapi kalau menggunakan jasa orang /calo gampang kelarnya, yah seperti mereka mendukung para calo itu, seperti menyuruh kita agar menggunakan jasa calo saja. Yah itu sih cuman fikiranku saja. Mungkin nanti ada orang birokrasi yang membaca tulisanku ini dan bisa menjelaskannya padaku. 

2 comments:

  1. Bener banget urusan birokrasi kita masih ribet Dan rawan pungli, adik aku aja Bulan kmaren bikin e-ktp dengan ngurus sendiri masih belum beres2 sampai saat ini malah dilempar kesana kemari, Dan pihak terkait pun malah memberi solusi udah bayar 100ribu aja biar cepet jadi e-ktpnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. haduh jadi inget e-ktp ane yang sampe sekarang belum jadi-jadi :(
      padahal di ktp sementara masa berlakunya udah habis haha

      Delete

Orangtuaku (Keluarga) - Writing Challenge (5/30)

ilustrasi keluarga Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluargaku bisa dibilang tidak biasa, ada beberapa keluarga yang dija...