Thursday, June 30, 2016

Kondangan Tidung


september 2015, dapet undangan dari sahabat lama dan kami sudah lama tidak bertemu  
jadi harus dateng ke acaranya dia.
oh iya, dia itu namanya siti chotijah, atau akrab dipanggil Tj :D

hari sabtu, tanggal 26 september. aku, dini, alia, dan ana janjian ketemuan di halte bus grogol jam 06.00 wib.yups, perjalanan kami menggunakan transportasi umum. kami harus berkumpul pagi hari karna kapal akan segera berangkat.
kalau sudah jam 07.00 saja, tidak akan ada kapal karna laut sudah pasang dan ombak akan smakin kencang.

dari halte bus grogol, kami lanjut ke halte bus penjaringan. turun di penjaringan kami lanjut naik angkot 01 jurusan grogol-muara angke. sayangnya angkot tidak bisa masuk sampai ke pelabuhan, maka perjalanan bisa di lanjutkan dengan 2 opsi, yaitu berjalan atau naik odong-odong.
sebenarnya odong-odong adalah angkutan pasar, tapi karna banyaknya wisatawan yang ingin ke pelabuhan, maka odong-odong bisa menjadi angkutan wisatawan.

dari pemberhentian angkot ke pelabuhan sebenarnya tidaklah terlalu jauh, hanya saja jalanannya yang buruk membuat orang memilih untuk naik odong-odong. selama perjalanan kita akan disuguhkan dengan suasana pasar yang becek, bauk, genangan dan lumpur dimana-mana. di tambah lagi aroma ikan yang di jemur disebelah pasar dan sampah pelastik yang dibiarkan begitu saja di bawah tempat ikan di jemur membuat kita harus menahan nafas sesaat.
tapi, begitu sampai pelabuhan maka semua itupun terbayar..
lauut...
sudah lama tidak bertemu dengan lauut.....
perasaan ku sungguh senang saat itu.

nangkring diatas kapal.

laut jakarta yang indah


berhubung karna perjalanan kami ini adalah  kondangan, jadi pihak pengantin memberikan kemudahan untuk transportasi kami,
kami hanya mengatakan ingin pergi kerumah "titi bengkel" maka kami langsung di arahkan ke kapal menuju pulau tidung. sebenarnya perjalanan ini juga tidak terlalu sulit, karna dini dan alia sebenarnya sudah pernah ke tidung sebelumnya.



laut tidung yang sangat indah..


sampai di tidung sekitar pukul 11.00 , kami langsung ke rumah tije. dia sudah menanti kami dirumahnya, tapi ternyata bukan hanya kami yang dia tunggu, ternyata masih ada rekan kerjanya tije yang datang.
mereka sepertinya tersesat mencari rumah tije. padahal tije sudah titip pesan untuk mengatakan "titi bengkel" ke orang sekitar. mereka pasti sudah tau rumahnya tije.
setelah mereka sampai, kamipun disuguhkan makan siang oleh tije, setelah selesai tije akan menunjukkan home stay untuk kami menginap.
sungguh "riweh" untuk menuju home stay, karna harus ikat tali sepatu dulu, gemblokan tas yg besar, karna ini akan menjadi home stay bersama, kami harus menunggu satu sama lain. saat kami sudah bersiap untuk perjalanan. ternyata home stay ada di sebelah rumah tije, hanya lima langkah saja sudah sampai.
tau begitu nyeker juga tak apa.


istirahat sejenak, menghilangkan  penat setelah perjalanan.
tapi aku tak ingin istirahat terlalu lama, ini liburaan, aku ada di pulauu..
sungguh disayangkan kalau menghabiskan waktu hanya dengan tidur.
tije sebagai tuan rumah yang baik menawarkan kami untuk wisata snorkling, tapi pulau tidung bukanlah tempat yang baik untuk snorkling, karna terlalu banyak bulu babi.
kalau ingin snorkling pergi saja ke pulau payung, tetangganya pulau tidung. kami naik perahu paman tije saja gratis. hanya saja kami perlu mengisi bensinnya untuk perjalanan. oke tak masalah..

di depan homestay sebelum snorkling

narsis sebelum snorkling, tije gak ikut karna harus dipingit :p

perjalanan ke pulau payung pun di mulai..
indaah, sungguh indah..
biru, biru, biru sejauh mata memandang biru..
biru di sini berbeda dengan yang di pelabuhan muara angke tadi, aku baru menyadarinya.
laut di sekitar muara angke itu sebenarnya sudah berubah warna jadi coklat, airnya tak jernih, berminyak dan kotor, masih banyak sampah yang mengapung.
mungkin karna aku sudah terlalu lama tidak melihat laut, makanya aku merasa indah saja apa yang kulihat di muara angke tadi.
tapi disini lebiih indah, lautnya biru, dan hijau tosca. kalau hijau tosca menandakan lautnya tidak terlalu dalam/dangkal.
dann snorkling pun dimulaii..
menyelam memberi makan ikan deagan roti tawar sungguh menyenangkan.
hanya saja airnya sangat asiin (ialah namanya juga air laut) beberapa kali aku menelannya.

perjalanan menuju pulau payung..

sayangnya spot snorkling kami terlalu dalam, jadi hanya sedikit ikan yang terlihat.
kuyupann..

selesai snorkling, sebenarnya kami ingin melanjutkan dengan melihat sunset, paman tije pun sudah bersedia untuk mengantarkan kami untuk view yang bagus, tapi mungkin masih terlalu sore jadi kami memutuskan untuk ke ikon pulau tidung dulu saja yaitu "jembatan cinta". di jembatan itu banyak orang beratraksi, melompat dari atas jembatan, kemudian terjun ke laut, di bawah jembatan banyak yang bermain banan boat.
sudah semakin sore, aku sebenernya ingin sekali melihat sunset, tapi hari sudah semakin gelap, jadi kami memutuskan untuk pulang saja.

perjalan kembali pulang ke tidung

di atas jembatan cinta yang panjang

malamnya kami bakar-bakar....
bakar ikan maksudnya.
selain kami, banyak juga yang bakar-bakar ikan.
yah sesama pengunjung pulau tidung.
di pulau tidung banyak rumah masyarakat setempat di sewakan saat hari libur, yang lebih akrab dengan sebutan homestay.
nunggu ikan selesai di bakar :D


minggu pagi..
pengen liat matahari terbit di pulau tidung, tempatnya adalah jembatan cinta..
transportasi wisatawan di pulau tidung adalah speda. dengan mengendarai sepeda saja sudah bisa untuk mengelilingi seluruh pulau tidung.
jam 5 pagi, aku dan ana sudah bersiap ingin melihat matahari terbit, kami sudah mendapat sepeda untuk berkeliling.
tapi jam 5 masih terlalu pagi untuk melihat matahari terbit, maka kami memutuskan untuk pergi ke pantai perawan, yang katanya sangat indah dengan pasir putihnya, pantai perawan juga sebenarnya tempat untuk melihat matahari tenggelam. karna kemarin sore kami tidak keburu ke sana, maka pagi ini kami memutuskan untuk melihatnya.
aku dan ana belum pernah ke pulau tidung sebelumnya, jadi kami sebenarnya belum tau pantai perawan itu dimana. alia dan dini tidak mau kami ajak karna mereka tidak mau terlambat mempersiapkan nikahan tije. jadi aku dan ana memutuskan untuk berkeliling pulau tidung saja, nanti pasti ketemu, bukankah pulau tidung tidak begitu luas, itulah yang difikiran ku saat itu.
tapi jam 5 pagi itu masih terlalu gelap, jadi ada jalan yang tidak berani kami lalui, padahal mungkin dengan mengelilingi jalan yang ada di tidung, kami bisa menemuka pantai perawan.
karna rasa takut menyelimuti kami, jadi kami memutuskan untuk balik arah dan menuju jembatan cinta saja untuk melihat matahari terbit.
sesampai di jembatan cinta, ternyata sangat ramee
kami khabisan tempat parkir untuk sepeda dan sayangnya saat itu cuaca sedang mendung, jadi matahari terbitnya gak keliatan deeh :(

saatnya kondangan tijee..
acara berlangsung meriah dan sederhana,
kami sedikit ketinggalan acara akad nikah karna harus antri kamar mandi.
selesai acara makan-makan kami harus segera balik ke jakarta.
jika dari jakarta ke tidung kami harus di plabuhan jam 7, kalau dari tidung ke jakarta kami harus di pelabuhan sekitar jam 9-10.
di kapal dengan dandanan habis kondangan, tak apalayahh... :D
akad nikah tije
gaya bebaass..


nah, itulah cerita pengalaman pertama saya saat traveling.
walau tidak bisa dibilang acara traveling sepenuhnya. karna ada unsur kondangan di dalamnya hehe..
karna sebenernya peristiwa di atas terjadi tahun lalu, dan saya baru post sekarang..
jadi sebenarnya foto di upload seadanya.
mohon maaf jika gayanya narsis semua :)

diambil dari postingan dini di instagram.







Orangtuaku (Keluarga) - Writing Challenge (5/30)

ilustrasi keluarga Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluargaku bisa dibilang tidak biasa, ada beberapa keluarga yang dija...