Monday, August 22, 2016

Tips berlibur ke Kawah Putih

Bulan Desember tahun 2015, Alia dan Matin berkunjung ke Bandung, kami berencana akan mengisi weekend dengan mengitari kota Bandung, sebenernya saat itu saya kurang tahu daerah Bandung itu seperti apa, karna sebenarnya saya hanyalah pendatang baru, belum paham destinasi wisata Bandung itu apa saja dan dimana saja.

dari sekian banyak tempat wisata di Bandung, paling tertarik ke Kawah Putih.
Alia lebih tertarik ke daerah Lembang, tapi dia juga belum pernah ke Kawah Putih.Sementara Matin, dia tak tahu apa apa mengenai Bandung, dan kami akhirnya memutuskan untuk ke kawah putih yang ada di daerah Ciwidey, sebelah selatannya bandung.

bedasarkan informasi yang kami dapat, untuk bisa ke Ciwidey kami harus ke terminal Leuwi Panjang dulu. nanti dari terminal Leuwi Panjang akan ada elf (bukan nama fans untuk suju) yang mengantarkan ke terminal Ciwidey. kemudian dari terminal Ciwidey naik angkot sekali menuju kawah putih.

mengikuti arahan dari google, semua berjalan sesuai rencana namun setiba di terminal Ciwidey rencana kami menjadi tak karuan. hal ini dikarenakan banyak angkot yang menawarkan ke kawah putih, membuat kami bingung dan takut akan calo.

ternyata ada 4 orang juga yang mau kekawah putih, sama seperti kami, dan kang angkotnya menyuruh kami masuk angkot saja dulu. terkesan memaksa sebenarnya, karna kami ingin tahu dulu tarif angkot ke kawah putih itu berapa, jika sudah sepakat baru kami mau masuk dan diam dalam angkot.

si kang angkot terus saja membujuk agar kami masuk angkot, untuk tarif nanti saja di bicarakan di dalam, biar enak katanya. Akhirnya kami masuk angkot saja daripada dia terus ribut.

di dalam angkot kami berkenalan satu sama lain dengan ke empat penumpang lainnya, mereka adalah Sahid, Madun, Izil, dan Kang Ujang. selidik punya selidik ternyata kang Ujang adalah solo travel, dia sendirian saja melakukan perjalanan ini, sementara 3 lainnya adalah orang Riau yang berkuliah di Jogja dan kemudian bekerja di Bandung. kami adalah orang-orang yang penasaran dengan kawah putih, tapi tidak dengan Izil, ia sudah pernah ke Kawah Putih sebelumnya, jadi dia sudah tau tarif-tarif wisata Kawah Putih.

dari pembicaraan kami ternyata Izil, Sahid, dan Madun telah disuruh kang angkot menunggu penumpang lainnya dulu, katanya penumpang lainnya itu sedang makan. mereka berfikir kamilah yang baru saja makan itu, padahal kami baru saja datang dan dipaksa masuk angkot.

Selang beberapa menit datanglah 4 orang penumpang lainnya sehingga angkotpun penuh. mereka juga wisatawan yang baru turun dari elf Luwi Panjang dan disuruh lekas masuk ke angkot. dan nyatalah sudah bahwa Izil dan 2 temannya telah ditipu.

setelah itu negosiasipun dimulai, tawar menawar tarif angkot.
sebenarnya kami belum menemui kesepakatan harga, tapi angkot langsung jalan saja, sehingga kami tak bisa turun dan meminta harga yang murah. karna kami takut akan di bawa ke plosok Bandung, di aniaya, di buang dan di asingkan akhirnya kami yang sebelas orang ini mengalah dengan 2 crew angkot dan sepakat dengan harga Rp. 45.000 per orang dengan empat tujuan wisata, yaitu Kawah Putih, kebun strawbery, kebun teh dan Situ Patenggang. 

mereka menawarkan untuk tujuan kebun teh dan strawbery tak perlu di kenakan biaya tiket masuk, biar mereka yang tanggung, tetapi untuk Kawah Putih dan Situ Patenggang, biaya masuk tanggung sendiri. baiklahh..

awalnya kami mau ke Situ Patenggang dulu, tempat yang paling jauhh. namun saat itu bulan Desember, sore sedikit maka Bandung akan diguyur hujan..
karna tujuan awal kami adalah Kawah Putih, maka kami memutuskan untuk ke kawah putih terlebih dahulu. di perjalanan si mang angkot masih terus saja membicarakan onkos, ongkos dan ongkos dia berdakwah kalau menuju kawah putih harus naik ontang anting dan itu hanya bisa 15 menit, kalau tidak maka kami akan di tinggal oleh ontang anting, dan dia menawarkan akan menjemput kami di atas (ntah atas mana yang dia maksud) sehingga kami bisa bebas ingin berapa lama di kawah putih. tapi dengan syarat kami harus menambah tarif Rp. 5.000/ orang lagi.

bayangkan, hanya 15 menit di kawah putih, belum berkeliling mengagumi ke indahannya mencari spot foto yang pas, kami rasa itu waktu yang sangat sedikit.
kami hampir saja menyetujui usul mang angkot itu, tapi Izil menyatakan kalau ontang anting itu selalu ada, dan kami tidak perlu khawatir untuk ditinggal. tapi jika dilihat menurut anjuran, wisatawan memang hanya di berikan waktu 15 menit untuk menikmati wisata kawah putih dengan alasan wisatawan takut menghirup gas belerang terlalu banyak yang bisa membuat pusing dan sesak.

di kawah putih tiket masuknya sebesar Rp. 15.000 dan tarif ontang antingnya sendiri Rp. 18.000 jadi total Rp. 33.000.
kami berada di kawah putih sekitar 30 menit, tak ada yang pusing ataupun sesak nafas.


di dalam ontang anting
icon kawah putih
kawah putih dari atas

mulai mendekati kawah putih


dari kanan : mang ujang, sahid, izil, madun, matin, alia, mey

alia, izil, mey

selanjutnya kami ke Situ Patenggang.
di Situ Patenggang ada objek wisata pulau asmara dan batu cinta, kataya sih kalau kita bisa mengelilingi pulau itu bersama pasangan, maka hubungannya dengan pasangan akan langgeng, sementara yang masih sendiri seperti aku ini, akan segera mendapatkan jodoh. sempat kefikiran sih pulang-pulang dari situ patenggang bisa ketemu jodoh.
tapi sungguh tidak mudah untuk menemukan jodoh karna harus merogoh kocek lagi untuk bisa kepulau asmara itu ditambah hujan lebat yang menahan perjalanan kami.

suasana di situ patenggang
disini di jelaskan legenda dari pulau asmara dan batu cinta
sebelum menmui situ pengunjung akan disuguhkan dengan suasana rindang nan sejuk

situ patenggang dari kejauhan


batu cinta ada di seberang sana
di pinggiran situ patenggang




hujan rintik-rintik menemani kenarsisan kami

sebelum hujan
anginnya kencang, membuatku hampir terbang :p


berpose dengan payung masing-masing


karna hujan semakin lebat, kami semua berteduh, tapi hujan tak menunjukkan tanda-tanda akan reda, maka kami memutuskan untuk pulang saja.
tidak usah melanjutkan perjalanan ke kebun teh dan strawbery. tapi kami ingin ada keringanan biaya ongkos kami, setidaknya mereka bisa mengantarkan kami langsung ke Luwi Panjang. negosiasi berlangsung lagi cang cing cong akhirnya kami kalah lagi...
belasan orang ini kalah dengan 2 orang.

katanya sama saja mau kami mengikuti 4 tujuan wisata yang mereka tawarkan atau hanya 2 saja harga tidak berubah karna kami yang membatalkannya. karna tidak mau rugi..
akhirnya kami nekat saja hujan-hujan berkunjung ke kebun teh.
dan taukah kau teman, kebun teh yang dimaksud itu terletak di pinggir jalan yang tadi dilewati ke situ patenggang, tentu saja tidak dikenakan biaya masuk.
akhirnya kami turun di pinggir jalan, dan foto-foto bersama hujan..
maksa beed dahh !


kebun teh ranvabali ciwidey
girlband & boyband teh


berpose di tengah hujann
selanjutnya kang angkot pun mengajak kami ke kebun strawbery yang dimaksud,
aku sudah mengkhayalkan memetik sendiri strawbery yang ada di kebun, dan bahkan bisa langsung memaknnya. sungguh menggiurkan dan terbayang elegan olehku.
angkot terus melaju, dan baru kutahu ternyata angkot kami tidak memiliki wiper.
untung saja si mbak Lina duduk di sebelah supir, dan dia secara sukarela menyumbangkan tenaganya untuk terus melap kaca agar kang supir bisa melihat jalan, dan tentu saja itu untuk keselamatan kami seluruh penumpang angkot.

jalanan di Ciwidey banjir, air mengalir deras di jalanan.
akhirnya kami sampai di kebun yang dimaksud, si mang angkot turun untuk memastikan apakah kami bisa memetik strawbery atau tidak.
dan jawabannya adalah TIDAK !
sungguh perjalanan yang menyedihkan pulang tanpa membawa strawbery.

akhir kata,kami berpisah dengan si mang angkot dengan angkot kuning dan tanpa wiper itu. lalu bersama-sama melanjutkan perjalanan ke Luwi Panjang.
sungguh, walaupun dia menyebalkan, tapi perjalanan kami berkesan karnanya .


sosok si mang angkot

itulah kisah trip di daerah Ciwidey saya.
sungguh terdapat suatu kesenangan bisa ketempat baru dan bertemu teman baru :)

Tips :
untuk teman yang ingin bepergian ke Kawah Putih menggunakan angkutan umum.
saat tiba di terminal Ciwidey, langsung saja cari angkot kuning yang jurusan Situ Patenggang. kalau naik angkot itu bisa langsung turun di depan gerbang Kawah Putih. tarif normalnya adalah Rp. 5000.
kalau melihat banyak mang angkot yang menawarkan ke kawah putih, cuekin saja, buat seolah-olah kita adalah penduduk sekitar bukan seorang wisatawan.
kalau kamu mengikuti mang yang menawarkan ke kawah putih, maka bersiaplah untuk merogoh kocek lebih banyak.

semoga bermanfaat :)




Orangtuaku (Keluarga) - Writing Challenge (5/30)

ilustrasi keluarga Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluargaku bisa dibilang tidak biasa, ada beberapa keluarga yang dija...