Wednesday, December 19, 2018

One Day, tak ada revolusi, tak ada happy ending.




Belakangan ini aku lagi suka nonton film Thailand, seperti biasa film yang aku tonton tentu saja yang berjenis komedi romantis, aku lagi ngurangin drama korea karena males donlot, udah gitu terdiri beberapa episode kan, nontonnya lebih seru kalau marathon, dan kebetulan aku lagi males marathon juga karena capek dan gak bisa bangun pagi. Eh.

Tokoh pada One Day ini mengingatkan aku pada temenku sebut saja namanya G yang mirip dengan Den (Chantavit Dhanasevi) sang tokoh utama pria, seorang IT di kantornya sama dengan G yang juga seorang IT. Den menganggap dirinya tidak terlihat maka saat pesta kostum saat pesta tahun baru yang diadakan oleh kantornya Den memakai kostum batu bata yang membuat dirinya benar-benar tidak terlihat karena senada dengan tembok.

Aku jadi ingat lagi nih sama si G dia emang anaknya pendiem, jadi walaupun dia ada gabung ngobrol-ngobrol sama kita-kita dia itu kaya gak ada karena gak ada suara, bahkan saat ketawa pun suaranya gak kedengeran hmmm..

Tapi tentu saja perlakuan kami ke si G dan orang-orang kantor ke si Den berbeda, kami tidak menganggap G ada karena ada butuh, karena merasa tidak enak maka kami mengajaknya jalan, kami tidak jujur padanya, bahkan kami tidak ingat dengan namanya, tentu saja tidak, tapi sayangnya Den merasa begitu.

Sampai akhirnya, Den bertemu dengan Nui (Nittha Jirayungyurn) karyawati baru yang ceria dan ramah, yaitu ketika Den membantu Nui menangani masalah printernya, Nui mengaku gaptek dan ingin belajar mengenai istilah IT kepada Den dan yang membuat Den merasa baper, yaitu saat Nui menyebut namanya, selama ini siapa yang mengingat namanya ?? dan yahh walau Nui menyebut nama Den saat membaca nametag yang dia gunakan, tapi sejak saat itu Den mengaku bahwa dialah yang mengetahui segala sesuatu tentang Nui, dia adalah fans garis keras Nui..

Sampai suatu ketika, Nui diajak jalan oleh pak bos Top. Yang tampan dan mapan. Tapi Den tetap setia pada Nui menjadi pengagum rahasia. Den tau kalau Nui adalah wanita selingkuhan karena Top sudah memiliki keluarga. Ohh lagi-lagi gue teringat dengan seorang teman yang sebut saja namanya A. dia juga sama, yaitu menjadi wanita selingkuhan.

Tapi dalam situasi begitu siapa yang patut disalahkan ? mungkinkah Cinta ?
orang mungkin bisa saja bilang bahwa yang salah adalah ketiganya, sang istri yang tidak mampu menjaga suaminya, ohh ayolah.. mereka tampak harmonis-harmonis saja dan belakang diketahui bahwa sang istri sedang hamil lagi sehingga mereka tidak bisa bercerai.
Kemudian orang-orang akan bilang yang salah adalah si  cewe selingkuhan, karena sudah tau si cowok udah ada istri ngapain terus-terusan dipertahanin, apalagi hubungan mereka sudah jalan 3 tahun. 
Dan kalau orang-orang bilang yang salah adalah si cowok guee sangat-sangat setujuuu..
Kenapa ? karena cowok itu egois dan gak pernah puas dan gak cukup satu.

Oke kita bukan berbicara mengenai cowok secara keseluruhan tapi berdasarkan film ini dan pengalaman pribadi gue tentunya. Kebayang gak, lo disuruh bertahan sampai dia memutuskan selingkuhanyya secara baik-baik. Bulshit deh kalau harus putus baik-baik gue memilih tidak baik-baik karena semuanya memang sedang tidak baik-baik saja.  Eh kok jadi curhat yha hmmm

Oke, kembali ke film yang si Top menyuruh Nui bertahan untuknya sampai dia menceraikan istrinya. Yang mungkin membuat Nui dicap orang sebagai perusak rumah tangga orang dan kenyataannya eh istrinya malah hamil lagi.

Eh tadi kita ngomongin si A yah, iya, jadi si A ini adalah selingkuhan bos nya, tapi sekarang udah gak A lebih memilih mencari yang pasti-pasti aja sama dengan keputusan Nui diakhir film Nui meninggalkan Top pasti dia juga lagi mencari yang pasti-pasti aja.

Di film gak diceritaiin gimana Nui mau menjadi selingkuhan Top selama 3 tahun, apakah mereka sudah menjalin hubungan lalu tau Top sudah bekeluarga atau sebaliknya, difilm tidak diceritakan mungkin supaya penonton bebas menjudge masing-masing tokoh.

Singkat cerita, karena Top ingin menyenangkan Nui dengan berusaha memenuhi impian Nui ke festival salju, makan Top mengajak gathring seluruh karyawan ke Hokkaido Jepang untuk melihat festival salju. Awalnya Top dan Nui bisa mencuri waktu untuk jalan berdua sampai istri dan anak Top datang maka Nui tidak bisa bersama Top. Nui merasa sedih dan berusaha mengakhiri hidupnya di area sketing, Den si fans garis keras Nui mengetahui gerak gerik aneh Nui dan menguntitnya.

Singkat cerita Nui tidak meninggal, tapi dia kehilangan ingatannya beberapa tahun terakhir, dan ingatannya akan pulih keesokan harinya. Seperti harapan Den yang ingin menghabiskan waktu dengan Nui walau hanya sehari. harapan Den seolah terkabul.

Film ini walau seperti cerita cinta khayalan dan ecek-ecek namun sungguh realistis. Saat Den mengaku sebagai pacar Nui tentu saja Nui tidak percaya, mana mungkin gadis secantik dia punya pacar cupu dan norak, katakana lah kalau Den bukan tipe Nui. Yah walau akhirnya Nui menyukai Den dan mereka bersenang-senang di festival salju, yah walau Nui akan melupakan perasaannya pada Den keesokan harinya. 

Mungkin agar film tidak sesuai dengan tebakan penonton, tak ada adegan Den berubah penampilan tahu sendiri kalau Chantavit Dhanasevi sesungguhnya gantengnya bukan main, namun sayang di film ini dia tetap berpenampilan tidak menarik. Dan kalau kita berfikir kalau akhirnya Den dan Nui akhirnya bersama ternyata sama seperti Hello Stranger sang sutradara Banjong Pisanthanakun membuat hubungan pemainnya dibiarkan tidak terselesaikan mungkin agar realistis tadi, hidup para pemainnya terus berjalan tanpa harus berakhir dengan akhirnya mereka membina hubungan yang bahagia.

Kalian harus nonton film ini bagi yang mau mengisi liburan Natal dan Tahun barunya dengan film, kalian harus tau bagaimana akhirnya si Den itu, si pengagum rahasia sejati.


sumber foto : https://celebrity.okezone.com/read/2016/09/23/206/1497271/one-day-dapat-pacar-sehari-akibat-lupa-ingatan

Orangtuaku (Keluarga) - Writing Challenge (5/30)

ilustrasi keluarga Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluargaku bisa dibilang tidak biasa, ada beberapa keluarga yang dija...