Belakangan ini aku lagi suka
nonton film Thailand, seperti biasa film yang aku tonton tentu saja yang berjenis komedi romantis, aku lagi ngurangin drama korea
karena males donlot, udah gitu terdiri beberapa episode kan, nontonnya lebih
seru kalau marathon, dan kebetulan aku lagi males marathon juga karena capek
dan gak bisa bangun pagi. Eh.
Tokoh pada One Day ini
mengingatkan aku pada temenku sebut saja namanya G yang mirip dengan Den (Chantavit
Dhanasevi) sang tokoh utama pria, seorang IT di kantornya sama dengan G yang
juga seorang IT. Den menganggap dirinya tidak terlihat maka saat pesta kostum
saat pesta tahun baru yang diadakan oleh kantornya Den memakai kostum batu bata
yang membuat dirinya benar-benar tidak terlihat karena senada dengan tembok.
Aku jadi ingat lagi nih sama si G
dia emang anaknya pendiem, jadi walaupun dia ada gabung ngobrol-ngobrol sama
kita-kita dia itu kaya gak ada karena gak ada suara, bahkan saat ketawa pun
suaranya gak kedengeran hmmm..
Tapi tentu saja perlakuan kami ke
si G dan orang-orang kantor ke si Den berbeda, kami tidak menganggap G ada
karena ada butuh, karena merasa tidak enak maka kami mengajaknya jalan, kami
tidak jujur padanya, bahkan kami tidak ingat dengan namanya, tentu saja tidak,
tapi sayangnya Den merasa begitu.
Sampai akhirnya, Den bertemu
dengan Nui (Nittha Jirayungyurn) karyawati baru yang ceria dan ramah, yaitu
ketika Den membantu Nui menangani masalah printernya, Nui mengaku gaptek dan
ingin belajar mengenai istilah IT kepada Den dan yang membuat Den merasa baper,
yaitu saat Nui menyebut namanya, selama ini siapa yang mengingat namanya ?? dan
yahh walau Nui menyebut nama Den saat membaca nametag yang dia gunakan, tapi
sejak saat itu Den mengaku bahwa dialah yang mengetahui segala sesuatu tentang
Nui, dia adalah fans garis keras Nui..
Sampai suatu ketika, Nui diajak
jalan oleh pak bos Top. Yang tampan dan mapan. Tapi Den tetap setia pada Nui
menjadi pengagum rahasia. Den tau kalau Nui adalah wanita selingkuhan karena
Top sudah memiliki keluarga. Ohh lagi-lagi gue teringat dengan seorang teman
yang sebut saja namanya A. dia juga sama, yaitu menjadi wanita selingkuhan.
Tapi dalam situasi begitu siapa
yang patut disalahkan ? mungkinkah Cinta ?
orang mungkin bisa saja bilang bahwa yang salah adalah ketiganya, sang istri
yang tidak mampu menjaga suaminya, ohh ayolah.. mereka tampak harmonis-harmonis
saja dan belakang diketahui bahwa sang istri sedang hamil lagi sehingga mereka
tidak bisa bercerai.
Kemudian orang-orang akan bilang
yang salah adalah si cewe selingkuhan,
karena sudah tau si cowok udah ada istri ngapain terus-terusan dipertahanin,
apalagi hubungan mereka sudah jalan 3 tahun.
Dan kalau orang-orang bilang yang
salah adalah si cowok guee sangat-sangat setujuuu..
Kenapa ? karena cowok itu egois
dan gak pernah puas dan gak cukup satu.
Oke kita bukan berbicara mengenai cowok
secara keseluruhan tapi berdasarkan film ini dan pengalaman pribadi gue
tentunya. Kebayang gak, lo disuruh bertahan
sampai dia memutuskan selingkuhanyya secara baik-baik. Bulshit deh kalau harus
putus baik-baik gue memilih tidak baik-baik karena semuanya memang sedang tidak
baik-baik saja. Eh kok jadi curhat yha
hmmm
Oke, kembali ke film yang si Top
menyuruh Nui bertahan untuknya sampai dia menceraikan istrinya. Yang mungkin
membuat Nui dicap orang sebagai perusak rumah tangga orang dan kenyataannya eh
istrinya malah hamil lagi.
Eh tadi kita ngomongin si A yah,
iya, jadi si A ini adalah selingkuhan bos nya, tapi sekarang udah gak A lebih
memilih mencari yang pasti-pasti aja sama dengan keputusan Nui diakhir film
Nui meninggalkan Top pasti dia juga lagi mencari yang pasti-pasti aja.
Di film gak diceritaiin gimana
Nui mau menjadi selingkuhan Top selama 3 tahun, apakah mereka sudah menjalin
hubungan lalu tau Top sudah bekeluarga atau sebaliknya, difilm tidak
diceritakan mungkin supaya penonton bebas menjudge masing-masing tokoh.
Singkat cerita, karena Top ingin
menyenangkan Nui dengan berusaha memenuhi impian Nui ke festival salju, makan
Top mengajak gathring seluruh karyawan ke Hokkaido Jepang untuk melihat festival salju. Awalnya
Top dan Nui bisa mencuri waktu untuk jalan berdua sampai istri dan anak Top
datang maka Nui tidak bisa bersama Top. Nui merasa sedih dan berusaha
mengakhiri hidupnya di area sketing, Den si fans garis keras Nui mengetahui
gerak gerik aneh Nui dan menguntitnya.
Singkat cerita Nui tidak
meninggal, tapi dia kehilangan ingatannya beberapa tahun terakhir, dan
ingatannya akan pulih keesokan harinya. Seperti harapan Den yang ingin
menghabiskan waktu dengan Nui walau hanya sehari. harapan Den seolah terkabul.
Film ini walau seperti cerita
cinta khayalan dan ecek-ecek namun sungguh realistis. Saat Den mengaku sebagai
pacar Nui tentu saja Nui tidak percaya, mana mungkin gadis secantik dia punya
pacar cupu dan norak, katakana lah kalau Den bukan tipe Nui. Yah walau akhirnya
Nui menyukai Den dan mereka bersenang-senang di festival salju, yah walau Nui
akan melupakan perasaannya pada Den keesokan harinya.
Mungkin agar film tidak sesuai
dengan tebakan penonton, tak ada adegan Den berubah penampilan tahu sendiri
kalau Chantavit Dhanasevi sesungguhnya gantengnya bukan main, namun sayang di
film ini dia tetap berpenampilan tidak menarik. Dan kalau kita berfikir kalau
akhirnya Den dan Nui akhirnya bersama ternyata sama seperti Hello Stranger sang
sutradara Banjong Pisanthanakun membuat hubungan pemainnya dibiarkan tidak
terselesaikan mungkin agar realistis tadi, hidup para pemainnya terus berjalan
tanpa harus berakhir dengan akhirnya mereka membina hubungan yang bahagia.
Kalian harus nonton film ini bagi
yang mau mengisi liburan Natal dan Tahun barunya dengan film, kalian harus tau bagaimana akhirnya si
Den itu, si pengagum rahasia sejati.
sumber foto : https://celebrity.okezone.com/read/2016/09/23/206/1497271/one-day-dapat-pacar-sehari-akibat-lupa-ingatan