Aku bukanlah tipe orang yang betah berlama-lama dengan buku, aku lebih senang dengan hp ku. Tapi dengan medsos pun aku sudah jenuh, keirian bisa muncul begitu saja. Maka buku digital adalah alternativ pembunuh waktuku. Kebetulan kemarin MangIr habis download buku-buku dari pustaka-indo.blogspot.com maka aku minta hasil dari donlotannya saja. Bastian dan Jamur Ajaib dari Ratih Kumala menjadi bacaan ku kala bosan dengan permedsosan dan di tempat kerja, aku tak mungkin sibuk bermain hp saat tak ada kerjaan, dan Corat-coret di Toilet dari Eka Kurniawan menjadi teman di PC kala kerjaan tengah lowong.
begini kira-kira hasil bacaan ringanku :
begini kira-kira hasil bacaan ringanku :
1. Bastian dan Jamur Ajaib - Ratih Kumala
Dari melihat judulnmya saja aku sudah tau bahwa jalan cerita yang akan dibawakan oleh Ratih menuju ke surealis, tapi ternyata awal cerpen yang berjudul "Ode untuk Jangkrik" bercerita sangat realistis yaitu seorang anak yang suka mengadu jangkrik, bahkan untuk beberapa cerpen berikutnya seperti Nonik, telepon, lelaki di rumah seberang pun terasa realistis.
Tapi ternyata ada juga beberapa cerpen yang surealis, seperti Bau Laut dan Pacar Putri Duyung. atau hanya Bau Laut saja, Pacar Putri Duyung sama seperti Bastian dan Jamur ajaib, hanya judulnya saja yang surealis. Tapi dari beberapa cerpen, hanya Bau Laut dan Pacar Putri Duyung yang mempunyai benang merah, seakan kedua cerpen tersebut terhubung.
Walau begitu, memasuki isi buku, cerpen yang dihadirkan pun semakin serius, bukan lagi hanya cerita biasa. Cerpen yang semakin membawaku kedalam ceritanya, bahkan ending ceritanya tak bisa aku tebak. Sangat pas menemaniku membunuh waktu.
2. Corat-Coret di Toilet – Eka Kurniawan
Corat-Coret di Toilet merupakan salah satu judul cerita yang ada di buku Eka ini, bercerita mengenai orang-orang kampus yang lebih suka menyampaikan komentarnya mengenai politik dengan menuliskannya di dinding toilet. Karena pada para anggota dewan mereka tidak percaya. Tapi aku melihat apa yang dibuat oleh para pencoret dinding tersebut sama saja dengan orang-orang yang berceloteh di dunia maya.
Rata-rata cerita Eka memang sedikit banyaknya membahas perpolitikan yang terjadi di Indonesia, saat orde baru, bahkan saat masa penjajahan bangsa Belanda seperti cerita yang ada di Rayuan Dusta untuk Marietje dan siapa kirim aku bunga? bukan hanya seperti cerita mengenai kekejaman penjajah, tapi Eka seperti memperlihatkan sisi lain kondisi pada saat itu. Seperti cerita Rayuan dusta untuk Marietje Eka Eka dapat menyampaikan bagaimana perNyaian di Hindia-Belanda bisa ada disamping cerita Belanda mengalahkan Pribumi.
iyaa.. Corat-Coret di Dinding adalah sisi lain dari peristiwa perpolitikan yang ada di Indonesia. Cerita dari sudut pandang personal atau tokoh dalam cerita yang disampaikan oleh Eka. Bacaan yang bagus, selain menghibur juga menambah pengetahuan.
pada dasarnya sebenarnya membanding-bandingkan itu tidak baik, karena setiap orang pasti punya ciri khasnya sendiri.
No comments:
Post a Comment