Mengunjungi Little Wings sudah menjadi agenda, tapi belum tahu saja jadinya kapan. Minggu kemarin, saat libur panjang dan gak kemana-mana, saya berencana ingin menghabiskan waktu di luar bersama dia.
Sebenarnya kami berencana ke curug Cimahi, dan memang kami berkendara menuju ke sana via Ciwaruga – Cigugur Girang – Cihideung – Parongpong. Ketika sudah tiba di lokasi, kami melewati pintu masuk dan mengurungkan rencana semula.
Entah kenapa saya tiba-tiba tidak berminat, mungkin karena banyak orang dan juga memang sedang tidak mood kesitu, akhirnya kami memutuskan pergi ke Little Wings. Kami memutar arah, dan tentu saja jalanan macet, apalagi kalau via Lembang. Saat itu sudah masuk ashar, kami berniat untuk salat dulu di masjid Daarut Tauhid milik Aa Gym yang ada di Gegerkalong Girang, sekalian menghindari jalanan Lembang.
Karena terlalu ramai, akhirnya masjid Daarut Tauhid kami lewati begitu saja. Banyak orang-orang baru keluar dari masjid, mungkin baru selesai salat ashar, “luar biasa,” gumamku dalam hati. Sangat jarang masjid yang saat ashar ramai, pertanda masjid ini makmur, meskipun terlihat bangunan sedang direnovasi. Disekitar masjid banyak pedagang, banyak usaha. Dia berkata kalau yang berjualan di sekitar masjid itu adalah santrinya Aa Gym. Beliau mengajarkan pada santrinya untuk berusaha, berwirausaha, bukan meminta-minta.
Dago juga menjadi jalan yang ramai saat libur panjang. Setelah melewati Teras CiKapundung, kami belok kiri menuju kampung Manteos, berharap bisa menemukan masjid di sana. Sebetulnya kami sempat mencari masjid di sepanjang jalan Setiabudhi,namun kami tidak menemukannya. Kami sempat mampir ke pom bensin yang letaknya tak begitu jauh dari Borma, namun lagi-lagi kami batalkan untuk mampir. Ya, tentu saja karena ramai, sempit, dan mengantri.
Beruntung saat tiba di Manteos kami menemukan masjid, tapi sayang gerbangnya digembok. Kami memutar, tapi tidak menemukan pintu masjid, yang ada hanya rumah warga. Kami bingung, akhirnya saya memutuskan untuk berjalan dan melewati gang kecil. Ya, akhirnya saya menemukan pintu masjid yang tidak dikunci.
Masjid ini terdiri dari dua tingkat. Lantai pertama digunakan untuk pendidikan PAUD, sedangkan lantai dua untuk melaksanakan ibadah. Mungkin karena adanya sekolah inilah gerbang masjid digembok, dan ternyata ada pintu masjid yang tidak tertutup yang tidak terlihat oleh kami disebabkan tersamarkan oleh rumah warga. Di kampung Manteos sedang ada hajatan, maka saat kami sedang salat ditemani oleh alunan lagu. Waktu kami selesai salat, acara hajatan berakhir,hhhh...
Karena kami baru pertama kali ke Little Wings, maka tak ada yang tahu letak pastinya. Kami kemudian mengandalkan GPS.
Perjalanan kembali dimulai, setelah melewati perumahan dinas UNPAD yang nama jalannya adalah nama-nama mata kuliah. Akhirnya kami sampai di Little Wings, tidak terlalu sulit menemukannya. Ya, karena kami mengandalkan GPS, hahah...
Di Little Wings ada beberapa bangunan yang terdiri dari 3 pendopo, 1 musala, dan 1 bangunan permanen tempat perpustakaan bernuansa rumah.
Awal masuk ada beberapa gadis sedang asyik berfoto dengan boneka beruang. Kami lanjut saja ke lantai dua, dan lanjut lagi kelantai tiga karena penasaran. Sayang dilantai tiga yang bernuansa seperti kamar ini sedang ada ibu-ibu dan anak-anaknya, dan para ayah ada di balkon, di ruang terbuka, mungkin sedang asyik ngopi sambil merokok.
![]() |
![]() |
suasana di lantai 2 |
Kami akhirnya nongkrong dilantai dua. Nuansa di lantai ini lebih seperti ruang makan dan santai. Di sini ada dekorasi dapur yang cukup cantik, mirip dapur sungguhan tapi sepertinya tidak pernah digunakan. Dapur penuh dengan alat memasak kue, ada juga dua set kursi, sofa yang di sebelahnya terdapat lemari yang juga rak buku. Selain itu, ada juga beberapa mesin jahit mini di atasnya, dan meja makan yang cukup untuk 12 orang. Kami memilih sepasang kursi yang berhadapa, letaknya di pinggir jendela yang menghadap ke pendopo yang atapnya tertutup dedaunan.
![]() |
saya duduk di depannya |
Kami memesan minum lalu memilih buku. Sebelum membaca, foto-foto dekorasi sekitar dulu.Karena minum saja rasanya tidak cukup, akhirnya kami minta martabak mie sebagai teman ngobrol.
Dia memilih buku Confession karya Leo Tolstoy yang bersampul coklat. Sementara saya memilih majalah mengenai craft untuk anak, karena saya tahu tidak akan bisa menghabiskan membaca buku seperti novel atau yang sebagainya di sini. Saya belum mau membawa buku itu pulang, belum ingin menjadi anggota, karena tahu tidak akan bisa sering-sering kesini.
Buku craft untuk anak, saya habiskan dengan cepat, karena isinya penuh dengan gambar. Kemudian saya mengambil buku yang kedua, namun karena ternyata dia sedang tidak ingin membaca (dia sudah sering membaca di Kedai Preanger, bahkan dia juga menjadi anggota di Kineruku), jadi dia malah mengajak saya untukngobrol.
Tak berapa lama, ibu-ibu yang dilantai atas pulang. Lalu kami segera ke atas karena makanan sudah habis, tapi minuman kami bawa ke atas. Sebenarnya saya ingin rebahan di tempat tidur, tapi tidak jadi karena seorang pelayan keburu datang membersihkan bekas makan para ibu-ibu muda tadi. Jadinya kami duduk di balkon. Irfan terlihat senang, aku tahu dia memang dari tadi sudah tidak sabar ingin merokok, bahkan saat di lantai dua tadi dia mengajak kebawah agar bisa merokok.
![]() |
seperti kamar sendiri |
![]() |
suasana di lantai 3 |
Magrib pun tiba, dia sudah selesai dengan rokoknya, lalu kami ke lantai bawah untuk membayar. Di bawah ternyata sudah sepi, sudah tidak ada pengunjung. Di lantai satu saya melihat lebih banyak buku, komik,dan nuansanya lebih formal, namun tetap manis karena ada boneka beruang yang besar.
![]() |
suasana di lantai 1 |
![]() |
pendopo di depan bangunan |
Littel Wing sangat cocok untuk menghabiskan waktu saat liburan, suasananya yang seperti rumah seperti kita sedang asyik bermalas-malasan di rumah sendiri. Senang bisa kesampaian juga ke Little Wings. Setiap sudutnya cantik dan manis, di luar bangunanpun sama, dan tentu saja pengunjung yang tidak terlalu banyak menambah nuansa seolah rumah milik sendiri, heheh. [Mey]
![]() |
bonekanya pengen bawa pulang :p |
No comments:
Post a Comment