Thursday, September 15, 2016

Ke Gunung Tangkuban Perahu




Tahun baru 2016..
Saat tahun baru tiba, biasanya aku mengharapkan hal yang baru terjadi juga dihidupku.
Seperti  aku terlahir kembali, tak ada hal buruk yang terjadi kemarin, tak ada masalah, aku siap melalui hari baru yang indah dan penuh dengan kenangan yang indah pula.

Tahun baru kali ini, berbeda dari tahun kemarin,
Kali ini, aku hanya tinggal sendiri di kota orang, beruntung 2 sahabat akan datang menemaniku menghabiskan waktu libur bersama.

Malam tahun baru, apalagi yang dinantikan kalau bukan kembang apinya. Kamipun seperti kebanyakan orang pergi ke tempat yang banyak pemasangan kembang apinya. Kami memutuskan ke alun-alun Bandung. Benar saja, alun-alun kini penuh dengan lautan manusia, aku sebenarnya gak suka kalau desak desakan sama orang banyak kaya gini, tapi aku mau lihat kembang apii.

Alhamdulillah kami mendapatkan lapak yang cocok, di depan bank BRI , berhadapan dengan masjid Raya Agung, walau tidak mendapatkan tempat duduk, tapi masih bisa nyender di mobil orang :p

Kata orang-orang sih yang aku lakukan ini merayakan malam pergantian tahun, tapi aku merasa tidak merayakan sih, tahun baru Hijriah saja yang kulakukan hanya tidur, dan yang kulakukan sekarang  hanya melihat kembang api, itu saja..

tak lengkap rasanya jika belum foto bareng kembang api

Puas bernarsis ria dengan kembang api, rasanya terlalu sayang jika langsung pulang, dan lagi pasti arus balik  masih sangat padat, maka kami memutuskan untuk berjalan-jalan di jalan Asia-Afrika dulu, sembari menunggu orang-orang pulang ke rumah masing-masing kebetulan lagi ada car free night jadi kami bisa leluasa berjalan tanpa adanya kendaraan.

Bandung Bloom Blast, sepertinya itu nama acara malam itu, saat kami datang, sudah tidak ada acara di sekitar jalan Asia-Afrika maupun soekarno, yang terlihat hanya tinggal sisa-sisa acara. Aku melihat booth photo bertuliskan “Hayu Move ON “ , sungguh kata yang menginspirasi, karna aku tidak mungkin terlahir kembali seperti anak bayi untuk  melupakan kenangan burukku di masa lalu, mungkin yah move on ini jalan satu-satunya. Yah, aku tidak boleh hidup dimasa lalu, aku harus hidup untuk masa depan yang lebih cerah. Karna aku beruntung, aku pasti bisa.

Tangggal 1 Januari, masih suasana tahun baru dan masih long weekend, mau kemana kita hari ini ?
Aku dan ana bersemangat ingin ke lembang, walau kami tidak tahu tujuan kami kemana kami semangat menyerukan lembang, lembang, lembang !

Dini sudah menasehati kami jangan ke Lembang, karna pasti macet parah, itu sudah sering dia lihat di siaran tv. Tapi kami berdua yang bodoh ini tetap saja ingin pergi ke Lembang walau tak tahu ingin ke mana. Akhirnya diputuskan lah tujuan kami yaitu ke Gunung Tangkuban Perahu, gunung yang legendanya sering ku dengar sejak SD yaitu seorang anak yang ingin mempersunting ibunya, dan ibunya mengajukan syarat yang mustahil, karna tidak bisa memenuhi syarat maka anaknya itu menendang perahu yang dia bikin hingga menjadilah gunung tangkuban perahu.

Karna lokasi rumah ku ada di Jl. Soekarno-hatta dan kami tidak punya kendraan pribadi, maka kami harus naik angkot dulu, sebenarnya ada beberapa cara untuk ke tangkuban perahu, rutenya di mulai dari perempatan lampu merah Buah batu soekarno-hatta.

1. Dari lampu merah, naik angkot warna biru jurusan kalapa-buah batu, turun di karapitan ganti angkot warna hijau yang jurusan Ledeng, dari ledeng naik elf yang ke sumedang dan turun didepan gerbang wisata tangkuban perahu

2. Dari lampu merah, naik angkot warna hijau jurusan ST.Hall-Gede bage, sampai di stasiun, ganti angkot warna coklat jurusan ST.Hall-Lembang, sampai di simpang empat lembang ganti angkot lagi warna kuning yang langsung masuk ke gunung  tangkuban perahu.

3. Dari lampu merah, bisa naik angkot 08 jurusan kiaracondong-luwi panjang, sampai di luwi panjang, naik Damri jurusan Ledeng, di Ledeng bebas mau melanjutkan naik angkot ST.Hall-Lembang atau naik elf.

Kalau aku sarani sih mending naik angkot st.Hall- Lembang saja nanti di perempatan lembang-maribaya naik angkot kuning, langsung masuk ke kawah gunung tangkuban perahunya. Karna pengalaman aku pribadi aku memilih cara yang pertama, sampai di gerbang tangkubannya kami harus menyewa mobil lagi untuk sampai kekawah . tapi kalau naik elf sumedang, mobilnya lewat jalan pintas jadi kami bisa sampai lebih cepat, kalau naik angkot sih harus lewat jalan raya.

memey    dini     ana


Ba’da ashar kami sudah bersiap menunggu elf ke Bandung, jam empat sore mungkin lebih, kami sudah mulai perjalanan untuk pulang, tapi taukah kau teman jam berapa kami sampai Bandung ? jam sebelas malam, mungkin lebih. Elf nya tidak bisa lewat jalan potong karna penumpangnya ada yang turun di daerah bandung. Bayangkan lebih  dari 5 jam kami di jalan, sudah bisa PP ke Jakarta-Bandung. Maccetnya bhukaan maeen parahhh !!

Tapi tak mengapa kalau kami pulang malam, karna kami sedang merencanakan sebuah pesta kecil.

Dini sedang berulang tahun tgl 2 januari, jadi kami tidak perlu repot-repot bangun tengah malam untuk merayakannya. Saat Dini kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dan bersiap untuk tidur, aku dan ana sibuk meniup balon dan menempelkannya di dinding, kue ulang tahun gagal kami beli karena jam 10 ke atas toko kue sudah pada tutup, beruntung tadi kami mampir richeese untuk makan malam, dan kami membeli cakenya 6 buah untuk kue ulang tahun dini.

Surprise…..

Itu yang kami teriyaki ke dini untuk kejutan ulang tahunnya, dia bener-bener gak nyangka kami mempersiapkan pesta untuk dia, dia bingung darimana datangnya balon-balon itu, sudahlah tak penting, semoga dirimu bisa menjadi lebih bisa mengayomi sahabat-sahabatmu yang gedek dan keras kepala ini yah..
Jadilah ibu buat kami yang selalu mengingatkan dan mengomeli kami karna selalu salah dan manja, oke maaak haha..

sepotong kebahagiaan kecil buat Dini

Paginya mereka pulang ke Jakarta, terlalu cepat menurutku, mereka sudah memesan tiket kereta jadi harus pulang, kenapa tidak naik bis saja, bisa pulang sore atau sehabis magrib. Tapi Dini males naik bis, dia males macett. Akhirnya jam 06.59 mereka sampai di stasiun dan 07.00 kereta berangkat, mereka tidak telat karna tadi waktu di angkot ada bule yang minta supaya mang angkotnya ngebut, dia hampir ketinggalan kereta, begitu juga dengan 2 sahabatku ini.

Dan akhirnya mereka kembali ke Jakarta,

Dan aku malas Kembali ke kos, aku malas sendiri.



No comments:

Post a Comment

Orangtuaku (Keluarga) - Writing Challenge (5/30)

ilustrasi keluarga Keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluargaku bisa dibilang tidak biasa, ada beberapa keluarga yang dija...